Lesson of September
Memasuki bulan September, kerapkali kita teringat pada lagu Green Day yakni “Wake Me Up When September Ends”. Lagu ini bagaikan sebuah hymen yang wajib dinyanyikan sebagai bentuk interpretasi atas berkecamuknya perasaan tentang kesenangan, kebimbangan dan patah hati, pun dengan rasa ketidakpastian manusia. Analogi dalam lagu ini, September seolah menjadi simbol dari fase yang ingin kita lewati begitu saja atas dasar perjalanan yang harus kita hadapi.
September identik dengan perubahan musim yang berganti. Begitu pula dalam hidup, kita kerap kali menghadapi berbagai persoalan yang menuntut kita untuk selalu menerimanya. Apapun yang terjadi, apapun risiko yang kita hadapi. Meskipun persoalan itu akan dating setiap saat, tidak hanya selalu pada September. Kali ini September dating dengan membawa ceritanya sendiri. Cerita yang merupakan bagian dari jalan yang Tuhan berikan, dengan bagian persimpangan dan arah yang mesti kita pilih setelahnya. Bagaimana cara kita memberika respons atas pilihan dan takdir hidup kita.
Berbagai jalan cerita kini dimulai duka, patah hati, kegembiraan dan kebingungan merupakan bagian dari rangkaian cerita September. Tidak seperti lagu Green Day, cerita kali ini jauh lebih kompleks dan memberikan ruang refleksi untuk jauh lebih memaknai apa itu hidup dan cara untuk hidup.
Keputusan kecil bisa membawa dampak besar, dan kita sering kali terjebak diantara apa yang diharapkan dan kenyataan. Namun dibalik pelbagai rasa yang menghinggap itu, keyakinan harus mambawa kita pada adanya pelajaran berharga yang dapat kita petik. Saya belajar tentang kekuatan untuk bangkit kembali, tentang pentingnya mencintai diri sendiri, dan bahwa kesulitan adalah bagian dari perjalanan menuju kebahagiaan yang lebih dalam. Sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan. Tuhan yang memastikan itu semua. Kita hanya perlu yakin. Tanpa ada alasan apapun.
Berada pada ketidakpastian adalah bagian hidup manusia ini. September kini mengajarkan bahwa hidup tidak selalu dapat diprediksi. Ada banyak hal yang berada di luar kendali kita, dan terkadang kita harus belajar untuk melepaskan. Dalam menghadapi ketidakpastian, kita akan menemukan bahwa keberanian untuk melangkah maju adalah kunci, dengan risiko yang menyertainya. Kita tidak akan pernah benar-benar siap sampai kapanpun, tetapi setiap langkah yang diambil adalah bagian dari pelajaran.
Pada akhirnya, pelajaran dari September mengingatkan kita bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh warna. Dari kesenangan yang mencerahkan hingga patah hati yang mengajarkan, setiap pengalaman memiliki nilai tersendiri. Hidup ini adalah tentang menghadapinya dengan keberanian, menerima semua yang datang, dan menemukan keindahan di balik setiap kejadian yang menjadi takdir.