Secangkir Kopi Bisa Membuatmu Lebih Hidup
“Ide-ide besar berawal dari warung kopi”
Kopi bukan hanya sebatas minuman yang bisa kita nikmati panas maupun dingin yang dipandang sebelah mata saja, tetapi kopi kini telah menjadi bagian budaya masyarakat. Dulu, kopi hanya berperan sebagai produk industri. Sebut saja beberapa mereka kopi sachet yang tiada habisnya menjajaki lapang warung-warung kecil di pinggir jalan. Atau jika lebih tradisional lagi, kopi disangrai lalu ditumbuk halus dan diseduhi air panas ditemani sebatang cerutu ataupun makanan hangat lainnya. Setidaknya itu cerita kakek-nenek kita dahulu. Namun kini, kopi menjelma menjadi penguasa bagi kaumnya dan memberikan rasa candu melebihi apapun bagi manusia. Kopi berubah menjadi pengalaman yang mampu menyentuh aspek psikologis maupun psikis manusia.
Sebuah Ritual yang Menenangkan
Mengkonsumsi kopi bukan hanya soal menikmati sebuah rasa yang ditawarkan, kopi adalah sebuah solusi dan jalan akhir memulai perjalanan dan mengakhirinya. Kopi membantu kita menciptakan suasana hati yang lebih baik. Kafein pada kopi memberikan peran penting dalam meningkatkan hormon tubuh yang membantu memperbaiki mood ataupun perasaan kita. Ketika kafein itu masuk ke dalam tubuh, ia merangsang produksi dopamine, zat kimia di otak yang berkaitan dengan rasa bahagia dan rileks manusia.
Tak hanya itu, meminum kopi adalah bagian dari refleksi, merenungi semacam keputusan, mengembangkan ide dan atau untuk bersantai bersama dengan buku, musik atau duduk santai untuk hanya sekadar menghirup udara segar. Kita dapat lihat betapa berkembangnya industri kopi di penjuru kota. Banyak orang dari pelbagai kalangan menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk meminum kopi dan mencari “ide”. Kopi seakan memberi ruang untuk kita menjauhi carut-marutnya pikiran dan hiruk-pikuk aktivitas. Kopi dilabeli dengan kesempurnaan dan puncak kenikmatan hidup manusia modern ini.
Stimulan Otak Manusia
Selain membantu memperbaiki “perasaan”, kopi membantu meningkatkan fokus dan kejernihan pikiran. Kafein yang terkandung adalah stimulan alami yang membantu mengusir kantuk dan meingkatkan konsentrasi. Ini adalah alasan sederhana mengapa banyaknya kelompok pekerja dan pelajar mengandalkan kopi untuk kegiatan mereka.
Kafein bekerja untuk menghalangi adenosin, yaitu senyawa yang membuat kita merasa lelah. Dengan menghalangi adenosin tersebut, kafein membantu otak tetap waspada dan mengirimkan sinyal kepada tubuh untuk selalu “siaga”. Sebuah studi menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan fungsi kognitif, termasuk kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengingat informasi.
Kopi sebagai Identitas Budaya
Dibalik perannya yang sederhana, kopi kini menjadi bagian budaya serta simbol sosial masyarakat berbagai kalangan di seluruh dunia. Coffee shop itu tidak lagi hanya sebagai tempat betransaksi untuk membeli minuman semata, melainkan menjadi ruang kreatif bagi manusia untuk “lebih hidup dan menghidupi hidup” dengan bersosialisasi, berdiskusi dan menapaki sisi kreatif luas lainnya. Kalimat sederhana yang seringkali kita dengar mungkin “Ide-ide besar berawal dari warung kopi”. Warung kopi yang perlahan bertansformasi menjadi industrial besar dengan fungsi yang kurang lebihnya sama. Kopi adalah representatif kebebasan dan kreatifitas.
Pada akhirnya, kopi bukan hanya tentang rasa atau kebutuhan, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan keselarasan dalam hidup. Secangkir kopi adalah jalan menemukan makna dengan segala kelebihannya yang membantu manusia untuk lebih menghidupi hidupnya itu. Kopi mengajarkan kita untuk menghargai hal kecil dalam hidup dan kita adalah manusia-manusia yang beruntung. Berada dalam perkembangan industri kopi dan diberikan kemudahan untuk menikmatinya. Dan dibalik itu semua, kopi adalah tentang kebersyukuran dalam hidup.